widget 'HTML

widget 'HTML

Selasa, 26 Juni 2012

strech mark

Stretch mark sering salah disebut sebagai selulit. Sekitar 90% ibu hamil menderita gangguan kulit ini, berupa garis-garis pada perut, pinggul, bokong, dan kadang payudara. Kadang terasa gatal, tapi terjadi bukan karena digaruk. Stretch mark timbul karena kombinasi antara peningkatan hormon glukokortikoid pada sirkulasi darah (ini yang utama), dan peregangan kulit perut yang membesar. Hormon glukokortikoid menyebabkan berkurangnya pembentukan jaringan elastin dan kolagen kulit sehingga jaringan penunjang kulit putus. Stretch marks terbagi dalam dua fase, yakni fase awal (striae rubrae) berupa garis kemerahan atau keunguan (pada yang berkulit gelap) dan fase akhir/ terminal dimana garis telah berubah menjadi putih (striae distensae alba). Stretch mark terjadi pada lapisan dermis, pada lapisan ini dipenuhi dengan pembuluh darah. Sebenarnya lapisan ini terbuat dari jaringan elastis, namun bila tubuh membesar dalam waktu singkat dan drastis, saraf ini akan melemah dan akhirnya pecah akibat kulit yang menipis. Guratan ini biasanya berkurang, memudar dan kemudian hilang setelah beberapa bulan bayi lahir. Namun tidak jarang, peregangan ini menimbulkan robekan juga pada jaringan bawah kulit. Jika sudah begini, guratan memang sulit hilang. Walau demikian Anda jangan kuatir, berikut ini Tips jitu mencegah dan menghilangkan stretch mark pada ibu hamil: 1. Jaga Kelembaban Kulit, terutama perut dan payudara, serta bagian tubuh lain yang kulitnya mengering, dengan mengoleskan krim pelembab. 2. Kenakan baju yang mudah menyerap keringat, dari bahan katun dan kaos serta cukup longgar untuk mengantisipasi keringan yang keluar berlebihan. Ini menyebabkan kulit jadi gatal dan memicu Anda untuk menggaruknya. 3. Tingkatkan elastisitas kulit yaitu dengan banyak makan sayuran dan buah-buahan, minum air putih yang cukup dan menjaga kelembaban kulit misalkan dengan pemakaian moisturizer. 4. Oleskan Krim Anti Stretch Mark Namun, sebelum menggunakannya, tanyakan dahulu kepada dokter Anda atau cobalah sedikit dahulu. Kalau tidak menimbulkan reaksi mengkhawatirkan Anda bisa terus memakainya. Bagaimanapun, pengolesan krim lebih aman jika dilakukan setelah si kecil lahir. 5. Perawatan Tradisional. Setelah si kecil lahir, Anda bisa melakukan perawatan tradisional. Campurkan air perasan jeruk nipis dengan seujung sendok teh kapur sirih menjadi cairan kental, lalu oles halus tipis pada perut ( hati-hati jika terlalu kental akan panas dan justru membakar kulit) . Hal ini bisa dilakukan 2 kali sehari sehabis mandi. Selain itu, kini sudah tersedia perasan tapel siap pakai untuk perawatan seperti ini. 6. Operasi Laser. Pasca si kecil lahir, Anda bisa menggunakan operasi laser, yakni menghilangkan tanda garis putih dengan sinar laser. 7. Makan dengan pola makan sehat cukup buah , sayuran segar, sereal, biji-bijian dan kacang-kacangan. 8. Minum cukup air 9. Naikkan berat badan secara perlahan dan tetap 10. Lakukan latihan fisik ringan secara teratur untuk mengontrol kenaikan berat badan Ibu 11. Konsumsi vitamin E membantu kulit tetap kencang. Ibu bisa gunakan krim atau minyak yang kaya vitamin E untuk memijat tubuh. Stretchmark banyak dialami oleh ibu-ibu pasca melahirkan berupa guratan-guratan berwarna kepucatan yang ada di sekitar kulit perut dan panggul akibat adanya peregangan kulit pada waktu kehamilan. Mulai usia kehamilan 4 bulan kulit perut ibu hamil mengalami peregangan jaringan kulit hingga melewati batas elastisitas kulit perut. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan janin usia kehamilan dan penambahan berat badan sang calon ibu. Peregangan kulit dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit yang pada akhirnya akan menimbulkan stretchmark (ruam perut). Ini ditandai dengan adanya garis atau guratan berwarna kemerahan yang biasanya diikuti dengan rasa gatal. Setelah beberapa lama warna kemerahan akan menudar dan meninggalkan bekas permanen yang berwarna pucat. Stretchmark terbentuk akibat tidak mampunya lapisan dalam kulit atau dermis yang terdiri dari serat-serat elastis yang disebut elastin atau kolagen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan rentang kulit yang terjadi pada masa kehamilan. Jaringan yang rusak tersebut akan terhubung dengan lapisan bawah kulit yang akhirnya membentuk stretchmark. Menurut riset, stretchmark dapat dicegah dengan cara tidak menggaruknya di saat gatal. Ini mungkin sulit dilakukan mengingat kulit di daerah tersebut biasanya kering dan rasa gatalnya memang tidak tertahankan. Untuk mengatasi hal tersebut ibu hamil dapat menggunakan salah satu jenis obat yang berupa lotion (khusus untuk stretchmark) yang dijual di toko-toko kesehatan ataupun apotek. Lotion tersebut digunakan di pagi atau sore untuk memberikan rasa lembab pada kulit dan mengurangi rasa gatal. Saat hamil, kulit ibu meregang hingga menyebabkan robekan di lapisan dalam kulit. Warna garis yang timbul akibat robekan ini tergantung warna dan elastisitas kulit ibu. Bisa merah atau cokelat. Setelah melahirkan, lama-lama garis-garis kulit ini memutih dan kembali ke warna kulit ibu. Walau mungkin tidak hilang sama sekali, tetapi tidak separah ketika hamil. Bagaimana menghilangkan Stretch mark? Hal yang paling mudah, yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi guratan kulit adalah menggunakan pelembab berikut ini saat dipijat, baik selama dan setelah kehamilan. • Wheat germ oil • Almond oil • Krim yang mengandung Vitamin E • Cocoa butter Harus diingat hati-hati melakukan pijat saat hamil ya. (Dari beberapa sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar