widget 'HTML

widget 'HTML

Selasa, 26 Juni 2012

tips merawat kulit bayi

Kulit bayi sangat halus tetapi rentan terhadap perubahan suhu, kekeringan dan infeksi. Karena kelenjar keringat belum sepenuhnya berkembang, kulit bayi sangat sensitif terhadap suhu dingin dan panas. Meskipun kelenjar sebasea sudah terbentuk di kulit, tetapi mereka belum menghasilkan cukup minyak. Akibatnya, kulit bayi cenderung mudah kering. Kulit bayi juga rentan terhadap infeksi karena sistem perlindungan terhadap mikroorganisme belum sepenuhnya terbentuk. Oleh karena itu, perawatan yang baik terhadap kulit bayi yang sensitif sangatlah penting pada bulan-bulan pertama kehidupannya. Berikut adalah 7 tips yang sangat dianjurkan dalam perawatan kulit bayi: 1. Mandikan bayi beberapa hari sekali, tetapi bersihkan kulitnya setiap hari. Dalam empat bulan pertama, Anda sebaiknya tidak memandikan bayi setiap hari. Para pakar perawatan bayi menganjurkan untuk memandikan bayi seminggu sekali, terutama pada satu-dua bulan pertama kehidupan. Sabun khusus bayi memang lebih ramah terhadap kulit bayi, tetapi penggunaannya tidak boleh terlalu sering. Untuk menjaga agar kulit bayi tidak mengering karena sabun, ke dalam air mandinya Anda dapat menuangkan beberapa tetes minyak zaitun atau baby oil. Anda harus membersihkan kulit bayi setiap hari dengan menyeka, terutama di daerah popok dan lipatan-lipatan kulit. Untuk daerah popok, Anda cukup membersihkan dengan kain lembab tanpa sabun. Karena sering dibersihkan, daerah ini rentan terhadap iritasi kulit. Pemberian minyak zaitun atau baby oil dapat mencegah iritasi. Minyak tersebut membentuk lapisan tak terlihat pada kulit, yang mempertahankan kelembaban kulit sekaligus melindungi dari iritasi. Untuk perawatan lipatan kulit di kaki, tangan dan leher, ambillah sejumput kapas yang dibasahi air dan teteskan sedikit minyak untuk menyerap dan membuang kotoran. Daerah lipatan leher sangat rentan kotor karena residu air susu. Air yang digunakan untuk mandi atau menyeka sebaiknya memiliki kehangatan sedang, sekitar 37°C. Siapkan handuk hangat untuk membungkus dan menjadi alas sebelum dan sesudah bayi dibersihkan. 2. Lindungi bayi dari masalah kulit Bayi dapat memiliki beberapa masalah atau kondisi kulit berikut: Tanda lahir. Pada wajah dan leher bayi mungkin terbentuk tanda lahir berwarna kemerahan. Itu adalah kumpulan pembuluh darah– bukan ruam–karena tidak menonjol atau menyebabkan gatal. Penyebabnya adalah perubahan hormon setelah lahir. Tanda lahir ini biasanya akan memudar sendiri dalam beberapa minggu. Anda tidak perlu mengobatinya. Dermatitis. Kadang-kadang, bayi akan mengembangkan infeksi jamur di lipatan kulit. Jamur berjenis kandida sering menyebabkan ruam yang disebut dermatitis popok karena menyukai area yang hangat dan lembab. Lipatan leher bayi juga dapat menjadi lingkungan yang baik untuk kandida. Anda dapat mencegah dan mengatasi ruam dengan menjaga kulit tetap kering, misalnya dengan selalu memastikan popok dalam keadaan kering dan membedaki kulit bayi secukupnya. Bila ruam tidak membaik atau cenderung menyebar dalam beberapa hari, periksakan bayi Anda ke dokter. Dokter mungkin akan meresepkan krim sederhana untuk membunuh jamur tersebut. Biang keringat. Dalam cuaca panas, kulit bayi dapat teriritasi oleh panas. Biang keringat akan muncul dalam bentuk benjolan-benjolan merah kecil di tempat yang sering basah oleh keringat, misalnya di area popok, ketiak, punggung dan leher. Menempatkan bayi di ruangan sejuk dan nyaman adalah cara terbaik untuk mencegah dan mengobati biang keringat. Pakaian longgar dan menjaga daerah yang terkena tetap kering juga dapat membantu. Masalah lain. Pada kondisi kulit lainnya seperti eksim, jerawat, dermatitis seboroik, alergi, dll, Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter untuk perawatannya. 3. Lindungi bayi dari sinar matahari Bayi pada tahun pertama kehidupannya tidak boleh terkena radiasi UV langsung. Pakaian rapat, topi dan kacamata hitam adalah sarana perlindungan terbaik terhadap UVA dan UVB matahari. Selain itu, Anda dapat memberikan krim perlindungan matahari (“tabir surya”) secukupnya pada kulit yang terbuka. 4. Gunakan kain berbahan katun Usahakan untuk selalu mengenakan pakaian dan popok berbahan katun pada bayi. Katun bersifat ramah kulit, memiliki pori-pori, dan menyerap kelembaban. Hindarilah bahan sintetis. 5. Lindungi bayi dari cuaca dingin Kulit bayi tidak cukup melindungi diri mereka dari cuaca dingin. Selimutilah bayi dengan pakaian dan selimut hangat bila dibawa bepergian yang membuatnya terpapar angin. 6. Gunakan minyak/balsem untuk menghangatkan Dalam cuaca buruk, terutama di saat hawa dingin dan angin bertiup, disarankan untuk mengoleskan minyak kayu putih atau balsem penghangat khusus untuk bayi. Minyak ini beraroma wangi dan melindungi kulit dari cuaca buruk dan dehidrasi. Namun, berhati-hatilah ketika mengoleskan minyak/balsem tersebut jika bayi Anda memiliki ruam kulit, agar tidak memperparah kondisinya. 7. Lakukan pemijatan Untuk kesehatan umum dan perawatan kulit bayi, Anda dapat melakukan pemijatan. Untuk keperluan ini, Anda dapat menggunakan minyak zaitun atau minyak esensial lain yang tidak membahayakan bayi dan dapat memicu asma.

strech mark

Stretch mark sering salah disebut sebagai selulit. Sekitar 90% ibu hamil menderita gangguan kulit ini, berupa garis-garis pada perut, pinggul, bokong, dan kadang payudara. Kadang terasa gatal, tapi terjadi bukan karena digaruk. Stretch mark timbul karena kombinasi antara peningkatan hormon glukokortikoid pada sirkulasi darah (ini yang utama), dan peregangan kulit perut yang membesar. Hormon glukokortikoid menyebabkan berkurangnya pembentukan jaringan elastin dan kolagen kulit sehingga jaringan penunjang kulit putus. Stretch marks terbagi dalam dua fase, yakni fase awal (striae rubrae) berupa garis kemerahan atau keunguan (pada yang berkulit gelap) dan fase akhir/ terminal dimana garis telah berubah menjadi putih (striae distensae alba). Stretch mark terjadi pada lapisan dermis, pada lapisan ini dipenuhi dengan pembuluh darah. Sebenarnya lapisan ini terbuat dari jaringan elastis, namun bila tubuh membesar dalam waktu singkat dan drastis, saraf ini akan melemah dan akhirnya pecah akibat kulit yang menipis. Guratan ini biasanya berkurang, memudar dan kemudian hilang setelah beberapa bulan bayi lahir. Namun tidak jarang, peregangan ini menimbulkan robekan juga pada jaringan bawah kulit. Jika sudah begini, guratan memang sulit hilang. Walau demikian Anda jangan kuatir, berikut ini Tips jitu mencegah dan menghilangkan stretch mark pada ibu hamil: 1. Jaga Kelembaban Kulit, terutama perut dan payudara, serta bagian tubuh lain yang kulitnya mengering, dengan mengoleskan krim pelembab. 2. Kenakan baju yang mudah menyerap keringat, dari bahan katun dan kaos serta cukup longgar untuk mengantisipasi keringan yang keluar berlebihan. Ini menyebabkan kulit jadi gatal dan memicu Anda untuk menggaruknya. 3. Tingkatkan elastisitas kulit yaitu dengan banyak makan sayuran dan buah-buahan, minum air putih yang cukup dan menjaga kelembaban kulit misalkan dengan pemakaian moisturizer. 4. Oleskan Krim Anti Stretch Mark Namun, sebelum menggunakannya, tanyakan dahulu kepada dokter Anda atau cobalah sedikit dahulu. Kalau tidak menimbulkan reaksi mengkhawatirkan Anda bisa terus memakainya. Bagaimanapun, pengolesan krim lebih aman jika dilakukan setelah si kecil lahir. 5. Perawatan Tradisional. Setelah si kecil lahir, Anda bisa melakukan perawatan tradisional. Campurkan air perasan jeruk nipis dengan seujung sendok teh kapur sirih menjadi cairan kental, lalu oles halus tipis pada perut ( hati-hati jika terlalu kental akan panas dan justru membakar kulit) . Hal ini bisa dilakukan 2 kali sehari sehabis mandi. Selain itu, kini sudah tersedia perasan tapel siap pakai untuk perawatan seperti ini. 6. Operasi Laser. Pasca si kecil lahir, Anda bisa menggunakan operasi laser, yakni menghilangkan tanda garis putih dengan sinar laser. 7. Makan dengan pola makan sehat cukup buah , sayuran segar, sereal, biji-bijian dan kacang-kacangan. 8. Minum cukup air 9. Naikkan berat badan secara perlahan dan tetap 10. Lakukan latihan fisik ringan secara teratur untuk mengontrol kenaikan berat badan Ibu 11. Konsumsi vitamin E membantu kulit tetap kencang. Ibu bisa gunakan krim atau minyak yang kaya vitamin E untuk memijat tubuh. Stretchmark banyak dialami oleh ibu-ibu pasca melahirkan berupa guratan-guratan berwarna kepucatan yang ada di sekitar kulit perut dan panggul akibat adanya peregangan kulit pada waktu kehamilan. Mulai usia kehamilan 4 bulan kulit perut ibu hamil mengalami peregangan jaringan kulit hingga melewati batas elastisitas kulit perut. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan janin usia kehamilan dan penambahan berat badan sang calon ibu. Peregangan kulit dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit yang pada akhirnya akan menimbulkan stretchmark (ruam perut). Ini ditandai dengan adanya garis atau guratan berwarna kemerahan yang biasanya diikuti dengan rasa gatal. Setelah beberapa lama warna kemerahan akan menudar dan meninggalkan bekas permanen yang berwarna pucat. Stretchmark terbentuk akibat tidak mampunya lapisan dalam kulit atau dermis yang terdiri dari serat-serat elastis yang disebut elastin atau kolagen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan rentang kulit yang terjadi pada masa kehamilan. Jaringan yang rusak tersebut akan terhubung dengan lapisan bawah kulit yang akhirnya membentuk stretchmark. Menurut riset, stretchmark dapat dicegah dengan cara tidak menggaruknya di saat gatal. Ini mungkin sulit dilakukan mengingat kulit di daerah tersebut biasanya kering dan rasa gatalnya memang tidak tertahankan. Untuk mengatasi hal tersebut ibu hamil dapat menggunakan salah satu jenis obat yang berupa lotion (khusus untuk stretchmark) yang dijual di toko-toko kesehatan ataupun apotek. Lotion tersebut digunakan di pagi atau sore untuk memberikan rasa lembab pada kulit dan mengurangi rasa gatal. Saat hamil, kulit ibu meregang hingga menyebabkan robekan di lapisan dalam kulit. Warna garis yang timbul akibat robekan ini tergantung warna dan elastisitas kulit ibu. Bisa merah atau cokelat. Setelah melahirkan, lama-lama garis-garis kulit ini memutih dan kembali ke warna kulit ibu. Walau mungkin tidak hilang sama sekali, tetapi tidak separah ketika hamil. Bagaimana menghilangkan Stretch mark? Hal yang paling mudah, yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi guratan kulit adalah menggunakan pelembab berikut ini saat dipijat, baik selama dan setelah kehamilan. • Wheat germ oil • Almond oil • Krim yang mengandung Vitamin E • Cocoa butter Harus diingat hati-hati melakukan pijat saat hamil ya. (Dari beberapa sumber)